Selasa, 18 September 2012

Sistem Penilaian dan Program Tindak Lanjut


SISTEM PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT

Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan. Pada Kurikilum Berbasis Kompetensi, komponen penilaiannya dikenal dengan Penilaian Berbasis Kelas. Penilaian Berbasis Kelas menggunakan penilaian sebagai “assessment”  yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.
A.    Prinsip-prinsip dan Strategi Penilaian Kelas
1.      Pengertian Penilaian Otentik(Authentic Assessment)
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan madrasah dalam mengelola dalam proses pembelajaran  terutama pembelajaran dikelas. Implikasin dari diterapkanya standar kompetensi dalam  proses penilaian yang dilakukan oleh guru , baik yang bersifat formatif atau sumatif harus menggunakan acuan kriteria dibawah ini :
a.       Mengembangkan matriks kompetensi belajar (Learning competency matrix) yang menjamin pengalaman belajar yang terarah.
b.      Mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan ( continuous authentic assessment) yang menjamin pencapaian dan penguasaan kompetensi.
Penilaian Otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh anak didik melalui berbagai teknik yang mengungkapkan, membuktikan dan menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dicapai dan dikuasai.
Prinsip-prinsip penilaian otentik :
a.       Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran (a part of)
b.      Penilaian harus mencerminkan masalh dunia nyata (real world problems)
c.       Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
d.      Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognisi,afeksi, dan sensomotorik )
2.      Tujuan Penilaian Kelas
a.       Penelusuran (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai rencana.
b.      Pengecekan (checking up) , yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran.
c.       Pencarian ( finding out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang  menyebabkan terjadinya kelemahn dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
d.      Penyimpulan (summing up) yaitu untuk menyimpulkan apakah Anak didik telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum atau belum.
3.      Fungsi Penilaian Kelas
·         Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan guru dikelas harus mendorong motivasi belajar siswa.
·         Fungsi belajar tuntas, penilaian di kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perancangan materi  yang harus dicakup setiap kali guru melakukan penilaian.
·         Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, untuk memantau kemajuan belajar siswa dan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil.
·         Penilaian Fungsi umpan balik, hasil penelitian harus dianalisis oleh guru sebagai umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Umpan balik hasil penilaian tersebut sangat  bermanfaat  bagi siswa agar siswa mengetahui kelemahan yang dialaminya. Analisis hasil belajar ini  berguna juga bagi guru  untuk melihat hal-hal apa yang perlu diperhatikan secara serius dalam proses belajar mengajar.
4.      Prinsip Penilaian Kelas
a.       Mengacu ke kemampuan (competency referenced)
Penilaian kelas harus disusun dan dirancang untuk mengukur apakah siswa menguasai kemampuan sesuai target yang ditetapkan  dalam kurikulum. Materi  yang dicakup dalam penilaian kelas harus terkait secara langsung dengan indikator pencapaian kemampuan tersebut.
b.      Berkelanjutan (Continuous)
Penilaian dilakukan harus merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar guru selama satu semester dan tahun ajaran. Rangkaian aktifitas penilaian kelas dapat dilakukan dengan pemberian tugas, pekerjaan rumah (PR), ulangan harian. UTS, UAS, serta akhir tahun ajaran.
c.       Didaktis
Alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupa tes maupun non tes  dan harus dirancang baik isi, format, maupun tata letak (lay out) dan tampilan agar siswa menyenangi dan menikmati kegiatan penilaian.
d.      Menggali Informasi
Penilaian kelas harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi guru untuk mengambil keputusan dan umpan bali. Pemilihan metode, teknik dan alat penilaian yang tepat sangat menentukan jenis informasi yang ingin digali dari proses penilaian kelas.
e.       Melihat yamg benar dan yang salah
Guru  hendaknya melakukan analisis terhadap hasil penilaian dan kerja siswa secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang secara umum terjadi pada siswa sekaligus melihat hal-hal positif yang diberikan siswa. 


5.      Prosedur dan Metode Penilaian
Penilaian kelas yang baik mensyaratkan adanya keterkaitan langsung dengan proses belajar mengajar (PMB). PMB akan berjalan efektif apabila didukung oleh penilaian kelas yang efektif oleh guru. Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan PMB dapat digambarkan pada siklus dibawah ini.
Dari gambar diatas langkah yang guru lakukan dalam rangkaian aktifitas pengajaran meliputi penyusunan rencana pengajaran, proses belajar mengajar, penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam silkus pembelajaran, hal pertama yang harus dilakukan guru dalam menyususn rencana mengajar, setelah rencana mengajar tersusun baik, guru melakukan kegiatan belajar mengajar sesuaia rencana tersebut. Hal yang penting dalam tahap belajar mengajar adalah interaksI yang efektif antara guru, siswa, dan sumber belajar.
Penilaian harus digunakan sebagai proses untuk mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi sekaligus mengukur efektifitas proses pembelajaran. Agar tujuan penilaian tercapai, guru harus menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang beragam sesuai tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya. Diantara metode yang dimaksud adalah penilaian tertulis (paper-pencil test), soal pilihan maupun pilihan ganda, dan tes praktek ( performance test), penilaian produk, penilaian proyek, peta perkembangan, evaluasi diri siswa, penilaian afektif dan portofolio.
Tujuan dan pengalaman belajar tertentu mungkin efektif dinilai melalui tes tertulis, sedangkan tujuan dan pengalaman belajar  yang laian (bercakap dan praktikum IPA) akan sangat efektif dinilai dengan tes praktek.
Diterapkannya standar kompetensi  membawa implikasi pada orientasi dan strategi penilaian dikelas oleh guru yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas.

Tidak ada komentar: